السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulillah, menu saat ini dapat di akses walaupun ada beberapa menu yang tidak dapat di akses. Syukron, atas kunjungan sahabat. Weblog kami dalam tahap penyempurnaan. (10-11-11)
بارك الله فيك
-Div. Syiar Media | KomDa FSH-
SO7 (Syiar On 7ihad)

Bulan Sabit dan Arti Pentingnya Bagi Kehidupan Manusia


“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Al-Baqarah : 189)
Beberapa riwayat mengatakan bahwasanya Nabi SAW pernah ditanya mengenai bulan sabit, tentang perkembangannya , penamakannya, dan penyusutannya kembali dan mengapa bulan sabit dijadikan seperti itu? namun ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa Rasuullah pernah ditanya “ wahai Rasulullah untuk aa bulan sabit itu di ciptakan?” maka dari situlah jawaban atas pertanyaan itu di turunkanlah wahyu Allah SWT yang berbunyi “ Katakanlah : Bulan Sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi kehidupan manusia dan bagi ibadah haji…… “ dari firman tersebut Rasulullah segera menyampaikan perikan ayat tersebut yang kemudian ditafsirkan bahwsanya bulan sabi merupakan swbuah tand-tanda kbagi kita umat muslim untuk melaksanaka ibadah dan dengan segera meninggalkan kegiatan atau urusan-urusan duniawi.
Jawaban singkat ini praktis mejawab pertanyaan mereka yang bertanya akan hal tersebut sehingga jawaban yang dituturkan oleh Rasulullah menggambarkan mengenai realitas kehidupan umat manusia bukan malah kepada pengetahuan teori-teori mengenai ilmu falakiyah atau ilmu astronomi semata namun disamping itu memberikan sebuah kesan bahwa jawaban yang mereka inginkan bukanlah jawaban yang sesuai teoritis namun dengan menguarakannya dengan mengubah pandangan dari orang-orang kalangan teoritis. Dengan demikian jawaban yang diberikan oleh Rasulullah ini merupakan pendapat ilmah beliau mengenai ilmu falak yang memang kebanyakan masyarakat pada masa itu belum erlalu mengenala atau bahkan meragukan mengenai teori-teori kefalakan.
Dengan begitu Al-Quran yang memang diturunkan untuk ummat manusia ini di peruntukkan untuk hal-hal yang lebih besar dari pada ilmu-ilmu parsial yang kebanyakan dari para ahli lu parsial mencoba mencari letak kesalahan dari al-quran mengenai beberapa konsen ilmu parsial yang mereka anggap hanya merekalah yang bisa menciptakan ilmu-ilmu tersebut. Inilah yang menjadikan pemahaman mereka salah terhadap Al-Quran, sehngga mereka berpendapat atau salah menafsirkan ayat-ayat Al-Quran.
Dari sini kita bisa mengambil pelajarn berhrga bahwasanya di dalam berpendapat kita tidaklah musti memberkan atau menjelaskan jawaban secara teoritis namun yang musti kita lakukan berdasarkan pelajaran dari pertanyaan bulan sabit adalah jawaban yang ilmiah dan ralistis yang bisa di terima masyarakat. Begitu pun dengan dakwah yang kita tempuh bersama- sama dalam memperjuangkan serta memberikan penjelasan mengenai islam terhadap objek-objek dakwah kita, yang kita lakukan adalah dengan menykapi pertanyaan tersebut dengan baik dan mampu memberikan jawaban yang diinginkan objek dakwah kita sehingga objek dakwah kita bisa dapat memahami serta mengerti apa yangkita sampaikan.
Terusla berjuang kawan demi tegaknya islam di kampus kita tercinta ini khususnya dan di muka bumi ini walapun darah kita sampai bercucuran… ingatlah balasan Allah lebih besar di bandingkan sekecil perjuangan yang kita lakukan ini. Allahu akbarrrr, tetap semangat   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites