Pagi yang cerah 28 mei 1996, 20 orang mahasiswa dari berbagai latar belakang tradisi intelektual budaya yang berbeda. Berhimpun dalam satu barisan berhasil menso-lidkan diri dalam kepengurusan awal ldk syahid. Hari itu secara resmi Lembaga Dakwah Kampus Syarif Hidayatullah resmi dilantik oleh sekjen KMU. Sebagai ketua pertamanya terpilihlah Deka Kurniawan (mahasiwa fakultas Ushuluddin).
Sebetulnya emberio lembaga dakwah ini telah muncul di era 80’an. Seiring de-ngan represifitas pemerintah saat itu yang melarang gerakan apapun muncul dikampus-kampus, Hal ini diperparah dengan diberlakukanya NKK-BKK. Tekanan dari penguasa saat itu tidak menyurutkan semangat para Founding Father ldk. Mereka tetap bersemangat untuk mengkaji keislaman dan semakin percaya diri menunjukan jati diri keislamanya. Walau takjarang dan tak sedikit para “akhwat” keluar dari universitas atau sekolah-sekolah karena untuk keidealisan mereka memertahankan hijab syar’i. kegeraman para kader awal dakwah ini memuncak dengan ditandai dengan momentum “Revolusi Jilbab” di awal tahun 90’an. Dimana para aktivis muslim mulai bangkit dan melakukan advokasi dan aksi besar-besaran untuk menuntut pelegalan jilbab dikampus-kampus. Revolusi ini terjadi dikota-kota besar seperti Depok, Jakarta, Bogor dan Bandung. Buah hasil dari revolusi ini adalah mulai berdenyutnya kembali kajian-kajian keislaman yang dahulu dilakukan secara sembunyi-sembunyi kini terang-terangan.
Lembaga dakwah kampus Syahid, sebuah gerakan moral yang menjadikan pola “Tarbiyah” sebagai sendi perjuanganya. Telah mengalami pasang surut, fase demi fase mendewasakanya. Menjadikanya sebai suatu lembaga yang matang diusianya yang ke empat belas ini. Dengan ukhuwah dan pembinaan ruhiyah yang intens sebagai basis gerakan lembaga dakwah berhasil eksis hingga saat ini.
Berbagai agenda kegiatan dirancang semata-mata untuk tersebarnya nilai-nilai kepribadian muslim pada diri masyarakat universitas. Semua pasti harus dibayar dengan waktu yang terbuangnya waktu, tenaga yang terkuras dan fikiran yang terposir. Kadang harus ada jam kuliah yang sangat terpaksa kami tingalkan, itu semua karena kecintaan kami yang begitu mendalam kepada engkau wahai umat Muhammad. Kami ingin kita semua bersama dalam pengabdian pada Sang Maha Pencipta. Bukan untuk sekedar keshalehan pribadi tetapi untuk melaksanakan kewajiban sejarah selaku seorang muslim.
Untuk menjangkau setiap lini, lembaga dakwah pun membentuk komda (komi-sariat Dakwah) disetiap fakultas-fakultas. Ia(komda) adalah kepanjangan tangan dari lembaga dakwah kampus Syahid di fakultas. Dengan kader yang ada saat ini ini ldk berusaha tampil untuk memberikan yang terbaik di kampus ini sehingga keshalehan social sebagai pilar masyarakat Madani dapat dimeterialkan di negri ini.
Salam hangat dari kami LDK_SYAHID.
