Sepercik Sapa #3 Sabiluna

Assalamu’alaikum waramatullahi wabarakatuh. 

Alhamdulillah…
Patutlah kami ucapkan karena ditengah kesibukan menghadapi detitik-detik menjelang Ujian Akhir Semester kami dapat menyelesaikan lembaran tausiah ini. Yah, Sabiluna #3 kali ini mengangkat bahasan ten-tang pentingnya sebuah perenungan tentang takdir kita sebagai orang yang insya Allah tetap di Front line perjuangan ini.

Wahai kawan, adanya kita dalam barisan membela risalah Allah ini merupakan bentuk cinta kasih Nya. Betapa tidak, bukankah bila kita tak tersibukan oleh hal-hal yang berorientasi pada penghambaan ter-hadap-Nya maka pasti kita akan tersibukan oleh hal-hal yang berorientasi pada pembangkangan terhadap-Nya. Maka beruntunglah bagi kita yang menyibukan diri untuk menyampaikan kebenaran ini.

Wahai kawan, sering kali kita terhempas lelah oleh berbagai hambatan-hambatan dalam menapaki jalan ini. Bukan hanya terpaan yang datang dari lingkaran internal saja melainkan hambatan eksternal yang se-lalu mengahantui. Berbagai rintangan sering kali membuat kita berfikir ekstra keras untuk menghadapinya. Lumpuhnya semangat menjadi bakteri yang menyebabkan kita terpental dari arena juang ini. Maka disinilah letak pentingnya sebuah ukhuwah imaniyah yang terus memompa semangat agar selalu berorbit dalam darah kita.

Wahai kawan, sesungguhnya getir yang kita tengan hadapi dan rasakan belumlah sebanding dengan apa yang para pendahulu kita alami. Mereka ditimpa malapetaka yang amat dasyat hingga rosul dan orang ber-iman diantara mereka berkata “Mata Masyrullah” dimanakah pertolongan Allah …sungguh pertolongan Allah sangat dekat kawan. Bersabarlah!!!

kami tak akan pernah mati meski mereka coba bunuh kami berkali
kami akan lahir berkali bergenerasi
harapan meski sebutir pasir dilautan yang menyapa setiap kawan
dan menagih setiap jemari yang menjanjikan kepalan kanan
kawan mana takbir kalian……


Oleh: salam_redaksi